Kantong semar merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh liar di hutan Kalimantan. Tanaman yang dikenal juga sebagai tanaman karnivora karena sifatnya yang aktif dan dilengkapi dengan berbagai perangkap yang dimilikinya. Kantong semar hidup di hutan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, padang savana, hutan gambut, hutan kerangas, dan gunung kapur. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar terbagi menjadi kantong semar dataran tinggi, menengah dan dataran rendah.
Ciri-ciri kantong semar dilengkapi dengan Dua lembar daun, seperti berengsel, ditutupi bulu-bulu halus sangat sensitif yang mampu mendeteksi keberadaan segala sesuatu, bahkan semut sekalipun yang akan menutup setelah objek berada dalam cakupannya.
Kantong semar dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat, cairan dari kantong yang masih tertutup, digunakan sebagai obat batuk. Ia juga menjadi Sumber Air Bagi para pendaki gunung yang kehausan sebab kantong semar merupakan sumber air yang layak minum PH-nya netral (6-7), tetapi air yang bisa diminum adalah yang berada dalam kantong yang masih tertutup, karena kantong yang berada dalam kondisi terbuka Sebagian besar telah terkontaminasi bangkai serangga yang masuk kedalamnya. Saat dalam keadaan terbuka airnya memiliki rasa yang masam sebab PH airnya adalah 3.
2. Rafflesia Arnoldi
Rafflesia Arnoldi merupakan tanaman langka dengan ciri khasnya yang berbintik-bintik, bunga kemerah-merahan ini dikenal juga sebagai bunga terbesar di dunia. Meski memiliki bentuk yang menarik namun bunga ini mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Karenanya tanaman ini kemudian lebih dikenal sebagai bunga bangkai.
Tujuan bau tersebut adalah jika kebanyakan bunga dibantu penyerbukannya oleh kupu-kupu, maka bunga Rafflesia dibantu oleh lalat. Bau ini dimanfaatkannya untuk mengundang lalat datang sehingga membantu pelestarian tanaman spesies ini. Raflesia sendiri bertahan hidup dengan cara mengambil makanan dari pohon inang. Sebab tidak memiliki akar sejati, hanya akar semu yang berguna untuk menempel dan menyerap nutrisi dari pohon inang.
Jika penyerbukan berhasil terjadi, bunganya kemudian akan berubah menjadi buah yang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 12 -15 cm. Buah ini mengandung banyak biji dan disukai oleh tupai dan tikus hutan. Kedua hewan inilah yang kemudian akan membantu penyebaran biji Rafflesia Arnoldii sehingga dapat tumbuh di tempat-tempat lain di hutan.
3. Damar/Agathis dammara
Pohon Damar atau disebut juga dengan Damar Raja, merupakan salah satu pohon asli Indonesia yang berasal dari Papua dan Tersebar di daerah papua dan nusa tenggara. Pohon Damar merupakan penghasil utama getah damar dapat memiliki tinggi batang hingga 60 meter. Habitatnya di berbagai tempat dengan nama yang berbeda seperti Sunda (Ki Damar), Buru (Kisi), Ternate (Salo), dan Samar (Dayugon).Getah pohonnya sendiri dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kopal yaitu penggunaan getah yang telah membeku. Pohon ini tumbuh di hutan tropis dataran rendah dengan ketinggian minimum 1200 meter diatas permukaan laut.
Ciri-ciri pohon ini diantaranya batang berbentuk silindris, dengan diameternya mencapai 1,5 meter serta memiliki tinggi hingga 60. Warna batangnya sendiri adalah abu-abu muda atau coklat kemerahan, dengan daun tumbuh memanjang, panjangnya mencapai 6-8 centimeter dan lebar 2-3 centimeter. Pohon damar sendiri juga dapat digunakan sebagai pohon peneduh dan penghijauan. Sedangkan kayunya atau kayu agatis diperdagangkan sebagai bahan bangunan.
4. Anggrek Hitam / Coelogyne pandurat
Anggrek hitam memiliki nama ilmiah Coelogyne pandurat, dengan warna bunga yang khas yaitu kehitaman pada area lidah bunganya. Disebut juga sebagai Kersik Luai dan Tersebar di daerah Kalimantan Timur. Ciri-ciri Anggrek hitam diantaranya kelopaknya yang membentuk lanset, dengan dominasi warna hijau panjang dan lancip, mahkotanya membentuk lanset melancip, dan daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang.
5. Anggrek Tebu / Grammatophyllum speciosum
Merupakan keluarga anggrek terberat dan terbesar, dengan beratnya bisa mencapai 1 ton untuk satu rumpun anggrek tebu dewasa. Panjang anggrek sendiri umumnya adalah 3 meter, Memiliki karakter batang seperti tebu (ruas-ruas) dan Umumnya butuh waktu 4 – 6 tahun baru berbunga.
Anggrek tebu dikenal juga sebagai anggrek raksasa. Bunga anggrek ini juga dapat bertahan selama 2 bulan walau batangnya sudah dipotong. Ciri-cirinya Batang pohon seperti batang tebu Tumbuh di dataran rendah dengan sinar matahari langsung Warna bunga kuning dengan hiasan bintik-bintik Habitatnya berada si Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Maluku.
6. Cendana / Santalum album
Cendana atau nama latinnya Santalum album dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terutama di Pulau Sumba. Cendana sendiri merupakan salah satu pohon yang kaya manfaat, Bau harum yang dikeluarkan pohon cendana membuatnya dapat diolah sebagai wangi-wangian atau aromaterapi dan parfum, kayunya dapat digunakan untuk membuat rempah-rempah, dupa, hingga sangkur keris ia juga bermanfaat sebagai bahan obat herbal.
Khasiatnya diantaranya: Mencegah disentri atau masalah pencernaan, membantu membersihkan saat menstruasi Bagian yang dapat digunakan sebagai bahan obat herbal ada pada kulit kayu dan minyak pohon cendana. Ciri-cirinya Pohon cendana sendiri diantaranya memiliki batang bulat dan kulit warna coklat dengan diameter maksimal 25-30 cm, Daunnya berbentuk elips dengan ujung lancip, Bunganya berwarna merah dengan jumlah kelopak 4 sampai 5 buah.
7. Purwaceng / Pimpinella Pruatjan
Purwaceng memiliki nama latin Pimpinella pruatjan. Tumbuhan purwaceng hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Purwaceng sendiri dapat dimanfaatkan sebagai penambah stamina.
Caranya menjadikannya bubuk dan dicampur dengan susu atau kopi. Tanaman Purwaceng sendiri hampir punah karena sulitnya dalam hal pengembangbiakkannya. Ciri-ciri purwaceng sendiri diantaranya Tumbuh kecil seperti tanaman semanggi namun tidak merambat, Daunnya kecil berwarna hijau kemerahan dengan diameter hanya 1-3 cm, Dapat dipanen setelah kurun waktu 1 tahun.
8. Rotan Tahiti
Rotan Tahiti sebagai salah satu tumbuhan langka di Indonesia. Tanaman ini tumbuh di daerah Sulawesi dengan panjang mencapai 10 meter. Pohon ini juga dimanfaatkan untuk bahan mebel dan kerajinan tangan.
9. Edelweis Jawa
Merupakan tanaman langka dengan nama bunga senduro atau dikenal dengan nama Edelweis Jawa. Habitat bunga ini berada di sekitar pegunungan di wilayah Pulau Jawa yang biasa tumbuh setelah terjadi letusan. Populasi bunga ini semakin sedikit, akibat banyaknya lahan yang dialihfungsikan.
Saat ini tanaman langka ini hanya tersisa di wilayah:
- Gunung Papandayan
- Gunung Gede
- Gunung Pangrango
- Gunung Rinjani
Bentuknya yang unik dan jarang ditemukan di daerah lain menjadikan bunga ini langka dan berharga.
10. Tengkawang
Tengkawang (Shorea) habitatnya dapat ditemukan di wilayah Kalimantan. Menariknya, tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal. Masyarakat setempat banyak mengolahnya menjadi minyak. Minyak tengkawang dihasilkan dari biji yang jatuh. Minyak ini biasanya digunakan untuk obat tradisional dan penyedap masakan. Selain digunakan sebagai minyak, bijinya juga menjadi pakan ternak dan makanan bergizi bagi hewan hutan.
11. Daun Payung
Daun payung merupakan tanaman langka yang ada di Indonesia. Tanaman ini memiliki nama latin Johannesteijsmannia altifrons. Tanaman ini bisa juga disebut daun lidah buaya, daun monster, atau daun sang. Keunikan utama daun Payung terlihat dari daunnya yang berukuran raksasa, yaitu lebar 6 meter dan lebar 1 meter. Bentuknya melebar pada bagian tengah dan mengecil pada bagian pangkal dan ujung. Moms bisa menemukan tanaman ini di Sumatera.
12. Sarang Semut
Tanaman ini merupakan Sarang Semut. Memiliki nama latin Myrmecodia pendans. Dinamai ini karena biasanya dijadikan tempat semut untuk menyimpan makanan. Ia hidup dengan menempel pada tanaman lain yang memiliki batang pohon besar. Tumbuhan langka di Indonesia ini merupakan tumbuhan epifit yang berasal dari Papua. Cukup sulit menemukan keberadaan tumbuhan ini saat ini. Padahal, tanaman langka ini mengandung banyak vitamin sehingga juga dikenal sebagai tanaman obat.
13. Taxus Sumatrana
Tanaman ini dikenal di dunia sebagai obat anti kanker sejak tahun 1970-an. Dimanfaatkan untuk pengobatan kanker rahim dan kanker payudara. tanaman ini dikenal di dunia sebagai obat anti kanker sejak tahun 1970-an. Dimanfaatkan untuk pengobatan kanker rahim dan kanker payudara. Ekstrak dari tanaman ini yaitu paclitaxel (TaxolTM) dimanfaatkan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain sebagai obat kanker, taxus juga mempunyai potensi sebagai anticonsulvant dan antipyretic serta juga sebagai analgesic. Berbagai manfaat untuk pengobatan tradisional, tak jarang tumbuhan ini banyak diburu dan habitatnya semakin langka.
14. Anggrek Jamrud
Jamrud atau Zamrud adalah jenis tanaman langka lainnya yang termasuk dalam kelompok bunga anggrek. Walaupun memiliki sebaran yang luas di Indonesia, namun cukup sulit menemukannya di alam. Sebagian besar tanaman anggrek sekarang hanya tersedia di toko atau kolektor anggrek. Jenis anggrek Jamrud ini biasanya terdapat di sejumlah habitat dengan perawatan yang tinggi. Harganya yang tinggi menjadikan tanaman ini cukup sulit untuk dimiliki.
15. Pohon Ulin
Tumbuhan langka lainnya di Indonesia yang tak kalah cantik adalah Ulin. Banyak orang menyebutnya dengan nama Bulian dan Kayu Besi di sejumlah tempat. Kayu ulin terkenal sangat kuat, sehingga tidak heran jika kayu ini banyak digunakan sebagai bahan industri. Misalnya, serat-serat kayu untuk bangunan, jembatan, kapal, dan material rumah. Pohon Ulin dapat tumbuh dengan diameter hingga 96 cm dan tinggi hingga 36 meter. Kayu ulin banyak ditemukan di Sumatera dan semakin langka karena budidayanya yang sangat sulit.
16. Getah Perca

17. Acung Jangkung
Nama ilmiah dari tumbuhan ini adalah Amorphophallus decus-silvae. Acung jangkung yang berstatus rawan merupakan tumbuhan endemik karena hanya bisa ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jumlah keberadaan Acung Jangkung diperkirakan 10.000 saja di alam liar. Sebab, kawasan tumbuhnya Acung Jangkung beralih fungsi menjadi perumahan.
18. Gedeper
Tumbuhan dengan nama ilmiah Manifera gedepe ini sejenis mangga-manggaan. Tumbuhan ini dapat tumbuh setinggi 30 m dan diameter batang 60 cm. Gedeper dapat ditemukan di Jawa Barat, Sumatra, dan Kutai.
19. Orchidaceae
Jenis tanaman anggrek-anggrekan ini punya daerah persebaran terbatas, yaitu Halimun dan Gunung Karang di Jawa Barat. Penurun jumlah anggrek jenis ini disebabkan kerusakan hutan. Saat diteliti LIPI, jumlahnya hanya sekitar 50-100 tanaman.
20. Keruing Bunga


















