Seni Tari Tradisional di Indonesia

Seni Tari Tradisional di Indonesia

        Indonesia memiliki berbagai macam warisan seni dan budaya yang kental. Tak heran jika Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman seni pertunjukan khas yang menarik di tiap daerah seperti: tari, wayang, teater, dan masih banyak lainnya yang menjadi daya tarik wisatawan.

    Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup masyarakat, seni tradisional harus bersifat aktual. Untuk menjaga aktualisasi seni tradisional langkah-langkah preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak hilang.

      Tarian tradisonal adalah tarian yang turun-temurun diwariskan di suatu daerah hingga menjadi bagian kebudayannya. Tarian Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia

1. Tari Saman, Aceh

Tari saman berasal dari Aceh Tenggara. Tarian tradisional ini khas dengan posisi duduk dan gerak tepukan ke dada, pundak, paha, dan tangan. Sambil duduk, penari juga duduk meliuk dengan bertumpu pada lutut. Keserempakan dan kecepatan tepukan penari menjadi daya tarik tari tradisonal Aceh yang hanya diiringi gendang rampak dan suara tepukan tangan ini.

2. Tari Tor-Tor, Sumatera Utara

Tari tor-tor berasal dari Sumatera Utara. Tari tradisional ini semula dikaitkan dengan ritual dan roh, sehingga dipentaskan ketika ada anggota keluarga yang meninggal. Kini, tari tor-tor menjadi tari tradisional yang kerap dipentaskan di beragam acara di Sumatera Utara.

3. Tari Piring, Sumatera Barat

Tari piring berasal dari orang Minangkabau di Sumatera Barat. Tari ini semula merupakan bentuk syukur atas hasil panen, ketika warga setempat memeluk agama Hindu. Kelak, masuknya agama Islam membuat tari piring berfungsi sebagai bentuk hiburan dan persembahan bagi tamu dan masyarakat.

4. Tari Tanggai, Sumatera Selatan

Tari tanggai adalah tarian tradisional Sumatera Selatan. Tari tanggai berfungsi sebagai tari persembahan bagi tamu undangan. Gerak tangan yang lentur menunjukkan rasa terima kasih atas kedatangannya.Tarian tradisional ini diiringi lagu Gending Sriwijaya.

5. Tari Andun, Bengkulu

Tarian andun adalah tari tradisional Bengkulu yang dibawakan saat pesta pernikahan. Tari ini berfungsi sebagai wadah perkenalan muda-mudi dengan iringan kulintang.

6. Tari Zapin, Riau

Tari zapin merupakan tarian tradisional di Riau yang berasal dari budaya Arab dan Melayu. Tari berpasangan ini berfungsi sebagai hiburan.

7. Tari Malemang, Kepulauan Riau

Tarian malemang berasal dari Kepulauan Riau. Wilayah asal bahasa Indonesia ini diperkirakan sudah mengenal tari malemang sejak abad ke-12. Di Kepri, tari malemang semula merupakan persembahan bagi raja yang beristirahat. Setelah kerajaan runtuh, tari malemang berubah fungsi menjadi hiburan rakyat.

8. Tari Sekapur Sirih, Jambi

Tari sekapur sirih adalah tarian tradisional asal Jambi. Seperti judulnya, tari ini berfungsi sebagai persembahan dan penyambutan tamu penting. Tari sekapur sirih umumnya dibawakan penari perempuan dan laki-laki, dengan di antaranya bertugas sebagai pengawal dan pembawa payung.

9. Tari Campak, Bangka Belitung

Tari campak adalah tarian tradisional asal Bangka Belitung yang berisi berbalas pantun. Tari ini berfungsi sebagai hiburan penyambutan tamu, pernikahan, rupa suka cita anak muda, dan rasa syukur atas hasil panen.

10. Tari Sembah, Lampung

Tari sembah adalah tarian tradisional asal Lampung. Tari yang dikenal juga dengan sebutan tari sigeh pengunten ini dibawakan sebagai bentuk sambutan dan penghormatan kepada tamu.

11. Tari Cokek, Banten

Tari cokek adalah tarian tradisional Banten yang didampingi dengan permainan pencak silat oleh laki-laki. Gerakan penarinya sendiri perlahan-lahan dan dibawakan perempuan. Konon, sebutan cokek berasal dari nama Tan Sio Kek, orang yang memperkenalkan tarian ini pertama kali.

12. Tari Blantek, Jakarta

Tari tradisional Betawi ini merupakan bagian lenong, teater rakyat khas Betawi. Semula, tari blantek dibawakan di awal tarian. Kini, tari blantek juga jadi bentuk hiburan, dikutip dari buku Seni dan Budaya oleh Harry Sulastino.

13. Tari Jaipong, Jawa Barat

Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tari jaipong memadukan gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan gerakan pencak silat.

14. Tari Gambyong, Jawa Tengah

Tari gambyong semula dibawakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen melimpah. Para penari gambyong menjadi representasi dewi padi atau Dewi Sri.

15. Tari Serimpi, Yogyakarta

Tari serimpi adalah tari tradisional dengan penari yang mewakili air, api, angin, dan tanah, serta empat penjuru mata angin. Tari sakral ini dipentaskan di lingkungan keraton.

16. Tari Reog Ponorogo, Jawa Timur

Tari reog Ponorogo merupakan salah satu tarian tradisional dari Ponorogo Jawa Timur. Tari ini mengisahkan bagaimana Ki Ajeng Mutu melawan Raja Kertabhumi dan seisi kerajaannya, seperti dikutip di buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Ariana Restian.

17. Tari Kecak, Bali

Tari kecak adalah tari tradisional yang semula merupakan bagian prosesi keagamaan Hindu di Bali. Salah satu penari akan menjadi media komunikasi dengan dewa dan pengusir roh jahat. Seiring waktu, tari kecak digabungkan dengan pertunjukan teater yang menggambarkan kisah Ramayana lewat gerak tari. Uniknya, tidak ada instrumen alat musik yang mengiringi tari ini, melainkan bunyi dari suara penarinya sendiri.

18. Tari Caci, Nusa Tenggara Timur

Tari caci adalah tari tradisional NTT yang merupakan tari perang yang menggambarkan laga bersenjata cambuk dan perisai, seperti dikutip dari 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia oleh Fitri Haryani.

19. Tari Mpaa Lenggo, NTB

Tari tradisional NTB ini berfungsi sebagai penyambutan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tari ini juga menjadi pembukaan upacara pernikahan maupun khitanan keluarga raja.

20. Tari Monong, Kalimantan Barat

Tari monong adalah tarian tradisional Kalimantan Barat yang semula berfungsi sebagai tolak bala atau penyembuhan. Kini, tari monong juga dipentaskan secara umum.

21. Tari Burung Enggang, Kalimantan Timur

Tari burung enggang berasal dari Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Dalam kepercayaannya, burung enggang yang turun dari langit merupakan nenek moyang yang patut dimuliakan. Uniknya, setiap penari tarian tradisional ini memegang bulu burung enggang.

22. Tari Magunatip, Kalimantan Utara

Tarian magunatip berasal dari Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara. Semula, tari tradisional ini berfungsi untuk melatih ketangkasan kaki dalam melompat dan menghindari rintangan. Kini, tari magunatip menjadi pertunjukan hiburan bagi muda-mudi.

23. Tari Baksa Kembang, Kalimantan Selatan

Tari baksa kembang berasal dari Keraton Banjar, Kalimantan Selatan. Tari ini berfungsi dalam penyambutan tamu penting. Penarinya sendiri umumnya adalah putri-putri Keraton Banjar yang juga bertugas memberikan untaian bunga, seperti dikutip dari buku Ayo Mengenal Indonesia: Kalimantan 2 oleh N Arie Any.

24. Tari Mandau Talawang, Kalimantan Tengah

Tarian tradisional ini menggunakan properti mandau atau talawang (perisai). Tari mandau talawang dipersembahkan saat prosesi penerimaan tamu maupun upacara adat,seperti dikutip di buku Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia oleh Kurniawan Dinihari.

25. Tari Bamba Manurung, Sulawesi Barat

Tari bamba manurung berasal dari Mamuju, Sulawesi Barat. Gadis-gadis penari memegang kipas untuk menarikan tari tradisional ini di pesta-pesta adat Mamuju.

26. Tari Dana-dana, Gorontalo

Tari dana-dana adalah tari tradisional yang berkembang di Gorontalo. Tari ini merupakan tari pergaulan remaja, seperti dikutip dari Mengenal Tarian dan Seni Sulawesi oleh Wisnu Fajar.

27. Tari Dero, Sulawesi Tengah

Tarian tradisional ini berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Penari perempuan dan laki-laki membentuk lingkaran dan berpegangan tangan, lalu menari dengan iringan lagu, pantun, gendang, dan gong.

28. Tari Pakarena, Sulawesi Selatan

Tarian tradisional ini berkembang pesat di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin dan Raja Gowa ke-16 di Makassar, Sulawesi Selatan. Tari pakarena menceritakan tentang perpisahan dunia kayangan dan bumi.

29. Tari Dinggu, Sulawesi Tenggara

Tarian tradisional dari Sulawesi Tenggara ini berfungsi sebagai tarian hiburan yang mewakili semangat gotong royong menumbuk padi. Gerak alu pada lesung mewarnai tarian ini.

30. Tari Kabasaran, Sulawesi Utara

Tari kabasaran berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Tari ini semula merupakan tari perang yang menggambarkan sosok prajurit berpakaian merah, garang, dan tengah berkelahi dengan iringan tambur.

31. Tari Cakalele, Maluku

Tari cakalele merupakan tari tradisional yang menggambarkan perang perjuangan rakyat Maluku dalam membela kebenaran dan melawan penjajah.

32. Tari Kapita, Maluku Utara

Tarian tradisional ini berfungsi sebagai wujud perlindungan saat perang dan dari musuh. Tari kapita sendiri ini berlatar belakang tentang cerita perang pada zaman penjajahan untuk merebutkan wilayah-wilayah kekuasaan Sultan Tidore, dikutip di buku Arsitektur Post Modern Maluku Utara oleh Endah Harisun.

33. Tari Suanggi, Papua Barat

Tarian suanggi merupakan tari tradisional yang menceritakan suasana magis. Tari ini berawal dari kisah pasangan yang ditinggal karena mengalami fenomena supranatural.

34. Tari Pangkur Sagu, Papua

Tarian pangkur sagu merupakan tari tradisional Papua yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat dengan membuat mengolah sagu. Tari ini bentuk syukur dan kebersamaan yang diperlihatkan pada tuhan, seperti dikutip dari laman Kemdikbud.

35. Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan
Berikut sejumlah tari tradisional di wilayah yang kini berkembang jadi Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan:

a. Tari Yospan

Tarian tradisional ini merupakan tari pergaulan laki-laki dan perempuan yang dibawakan di acara adat dan penyambutan.

b. Tari Afaitaneng

Tari afaitaneng merupakan tari perayaan yang menggambarkan kemenagan melawan musuh dengan panah. Tari ini dibawakan selama semalam suntuk pada sore atau malam hari sesudah perang.

c. Tari Aniri

Tari aniri menggambarkan pembebasan seseorang dari belenggu. Semula, tari ini dihubungkan dengan dimensi dunia lain dan maknanya sebagai terbebas dari gangguan setan.

d. Tari Antoroni

Tari antoroni merupakan tari tradisional Papua laki-laki dan perempuan dengan properti antoroni (obor), umbee (parang), afai atau ato (busur dan panah), rawangguai (piring), dan neina nunggamiai nuntarai (rangka tengkorak manusia). Tari tradisional ini diiringi alunan tikainotu, tifa, dan atau tabura.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama